Teller

Written By chaello on Minggu, 29 Juli 2012 | 19.16



Dilantai dasar ditempatku bekerja terdapat sebuah Bank , aku menabungkan sebagian penghasilanku kebank tersebut. Bank yang termasuk salah satu bank swasta terbesar di indonesia dan mempunyai karyawati yang cantik-cantik, seksi dan muda belia. Salah satu teller bank itu kenal baik dengan aku karena setiap penyetoran dan pengambilan uang dalam tabunganku melalui dia, yang bernama Yufi.

Yufi orang pribumi, sekal dan kalau boleh dibilang susunya melebihi ukuran normal, rambutnya hampir sepinggang, kulitnya putih, hidungnya mancung dan wajahnya bebas jerawat. Sering aku melontarkan canda yang dibalas canda pula oleh yufi. Muncul dalam benak pikiranku untuk menggaet teler tersebut, karena pengalamanku menggaet wanita cukup lumayan. Suatu hari kuajak yufi untuk makan siang bareng tepat pada waktu istirahat kantorku, tapi ditolaknya karena jam istirahatnya setengah jam lebih lambat dariku dikarenakan dikantornya bergantian.
Aku terpaksa mengikuti istirahat jam kantornya dia, dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan bila ahung atau nirmala mengajak makan siang.

Dua hari kemudian yufi kuhubungi untuk mengajak makan siang bersama dan ternyata disetujui olehnya. Gotcha .... gumamku. Aku makan siang bersama yufi dibilangan harmoni, happy day... aku yang traktir yuf... kataku.Benar nich.... ya benar.... kataku. Sambil makan siang kami cerita pengalaman kami masing-masing. Setelah makan siang kami menuju kantor kami masing-masing. Sorenya aku merayu lagi untuk mengantar pulang, soalnya pengin tahu tempat kosnya dia yang katanya dibilangan tomang mandala dan dia menyetujui ajakanku tersebut.

Jam lima sore kami berangkat dari kantor untuk menuju kerumah kos, tapi aku mengajaknya jalan-jalan kesogo dulu dan sekalian makan malam. Setuju lagi kata yang keluar dari mulutnya yang mungil. Di Sogo, dia menuju counter pakaian dalam wanita. Karena tidak enak, aku hanya melihatnya dari jauh. Kelihatannya dia membeli beberapa set pakaian dalam yaitu celana dalam dan bra. Yufi membeli pakaian dalam yang sangat seksi dan berenda-renda. Jam enam lima belas perutku mulai tidak bisa diajak kompromi karena sudah saatnya diisi dan kuputuskan untuk makan malam bersama yufi lagi.

Setelah makan malam aku langsung mengantarkan yufi ketempat kosnya yang ramai dengan penghuninya yang ternyata wanita semua dan kamar tersebut terpisah dari rumah induknya, jadi agak longgar sedikit jika menerima tamu karena umumnya semua sudah bekerja. Kamarnya berukuran kira-kira 4 x 4 m tersebut ditata rapi oleh penghuninya dan didepannya terdapat kursi tamu. Kuarahkan pantatku dikursi tamu dan kuambil rokok dari saku,kunyalakan... ssshh.... hhhuuuuu.... asap keluar dari mulutku. "Mau minum apa gung...." sapa yufi, apa saja deh.... kataku air putih juga boleh.... segelas air putih keluar bersamaan keluarnya yufi yang sudah berganti pakaian daster tipis, tapi yufi masih mengenakan pakaian dalam meski tubuhnya terlihat secara samar. Selama dua jam aku duduk diruang tamu untuk ngobrol dengan yufi, kadang-kadang aku goda dia. "Yuf, udah dipake blom pakaian dalam yang kamu beli tadi?" godaku. Yufi tersipu-sipu. "Belum", jawabnya. "Emang mau dipake dimana sih", godaku lagi. "Nggak tau ah", jawab Yufi. "Pokoknya aku pengen liat kamu make, abis itu baru aku polosin", candaku. "Iiiiihh....malu ah gung" jawab yufi, wajahnya memerah.

Sering-sering mampir sini ya gung.... kaatanya memberi tanda lampu hijau buat aku, hhhmmm... hhhmmm... kataku. Tiga hari berturut-turut aku mengantar yufi pulang.

Hari keempat jam tujuh malam kami sudah sampai ditempat kos yufi, seperti biasanya dia masuk dan menyuguhkan minuman buat aku, demikian juga aku seperti biasanya duduk menunggu. Tapi kali ini lain aku menunggu yufi didepan pintu, tepat dia keluar dari kamar dan membawa minum aku tubruk dia dan air dalam gelas tumpah kena baju aku dan baju dasternya dia. OOhhh... sory kataku.. dia bilang.. wah maaf, 'nggak sengaja sambil membersihkan bajuku dari air. Kupegang tangannya yang lembut lalu kucium dia pada saat dia heran tanggannya dipergang dan cruup.... merah padam mukanya.... tapi aku memegang bahunya dan kuteruskan mencium bibirnya yang masih terkatup. Kudorong masuk kamar dan kududukan dibibir tempat tidur sambil bibirnya masih kurapatkan dengan diriku, tangannya mulai merayap ketanganku yang penuh dengan bulu, bibirnya mulai dibuka secara perlahan sambil menutup matanya secara perlahan pula. OOOgghhhh....... ooohh....... kumainkan lidahku didalam langit-langit mulutnya dan.... geli... katanya..... kini tangankupun mulai beraksi yang kiri memegang leher dan kanan meraba buah dadanya yang masih terbungkus daster dan bh. oooohhh...... mulai kubuka kancing bhnya yang berwarna pink lalu kuraih lagi dan kuraba lagi buah dadanya sambil bibirku terus melumat bibirnya oooohhhh..... gung......tanganku memainkan putingnya bagai mencari chanel radio dan yufi bergelinjang... aaauuuww..... sakit... katanya, rupanya aku terlalu keras memainkan putingnya.. akhirnya dengan perlahan kupermainkan putingnya yang ternyata berwarna agak kemerahan dan mulai menegang.

Kuturunkan resleting dasternya agar lebih mudah menurunkan dasternya...dia melepaskan ciumanku dan "tutup dulu pintunya... nanti kalau ada orang kan malu...." katanya. Kuraih daun pintu dan kututup rapat lalu kuteruskan untuk membuka dasternya. Kulepas juga bh pinknya yang masih nyangkut dipundaknya dan ternyata teteknya besoar banget... kuserobot langsung keputingnya karena teteknya besar sekali... aaaahhhhh.....sambil tangannya menjambak rambutku... Dari puting yang kiri pindah keputing yang kanan, kuperhatikan putingnya sudah tegang... barulah tanganku meraba cdnya yang warnanya sama agak basah jika tanganku menyentuh pas memeknya... cepat-cepat kuturunkan kebawah dan hhhuuuiiiiihhhhh..... jembutnya juga banyak.... lebaaatttt...... kurabadan kugesek-gesek itilnya.... memeknya mulai banjir.... dia mulai membuka pakaianku... Mulutku tetap pada teteknya sambil nyupang diteteknya dari yang kiri pindah ke kanan terus sambil itilnya kugesek terus.

Agak terkejut juga dia melihat kontolku sudah mengacung keatas... dibelainya mulai dari kepada sampai kebiji pelerku.... ooohhhh..... ssshhhh...... hanya itu yang terdengar dari mulut kami berdua.Kusodorkan kontolku ke yufi, kepalanya mulai bergerak menuju arah kontolku dan sllleppp..... kontolku dilumat mulai dari kepala sampai keujung batang eeggghhhhh....... uuueeeghh... aduh... mentok nich... terus dia mulai melumat, menjilat dan menciumi kontolku dengan penuh nafsu dan lembut... uuuuhhhhh..... aku juga nggak tinggal diam jariku langsung masuk ke lobang memeknya yang sudah banjir... aaaahhhhh.... ssssshhhh.... itilnya kupermainkan pakai jempolku ssshh.... aku angkat kepalanya dan kurebahkan badannya serta kuangkat kedua pahanya agar lebih jelas terlihat memeknya yang tembam itu... lidahku mulai menjalari dari itilnya hingga lobang memeknya sssshhh.... hhhhmmmmm.... gung..... sekarang yuuuukkk..... ssshhh.... kuhisap itilnya yang sudah membesar ssshhhh.... aahhhh.... gung.... ayo dong...... rengeknya lagi.... tapi aku tidak menghiraukan rengekan tersebut dan terus asik memainkan itilnya dengan lidahku... ssshhhh... ooohh..... gung....... nggak kuat nich...... ssshhhh..... hhhmmmm.... aaaaacccchhhhhhhhh......... terdengan rintihan kecil yang agak panjang... tangannya menjenggut rambutku.... ssshhhhh..... rupanya yufi sudah mencapai orgasme.... sedang aku masih asik dengan lidahku didalam lubang memeknya yang menegang saat dia mencapai orgasme... gung..... ngilu nich...... katanya.. soalnya itilnya terus aku jilati...

Aku angkat kedua kakinya melebar dan kutekan pahanya dengan kedua tanganku terlihat memeknya merekah dan bulu jembutnya tumbuh bagai semak belukar yang lebat... kuarahkan kontolku kememeknya dan ssshhhh...ooohhhh..... aaahhhh.... enak gung..... mulai menerobos liang memeknya sshhh... hhhhmmmm.... ooouuuuhhhh.... mulai aku gerakan maju mundur ssssshhhhh..... agak perlahan pertamanya lalu kupercepat dan kupercepat ssshhhh.... ssshhhhh...... bibir atasnya menggigit bibir bawahnya tangannya meraih tanganku.... gung..... ooohhhh.... jariku mulai menyentuh memeknya.... sssshhhh.... ooohhhmmm..... terus.... terus....... lebih cepat lagi....... sambil kepalanya bergerak kekiri dan kekanan rambutnya sudah tidak karuan..... ssshhh.... lima belas menit lebih aku mengocok memeknya yufi dengan kontolku teruss...... aaaahhhh.... yuff........ crrraatttt.... crraatttt..... crrraatttt...... kutekan pantatku dan tumpahlah pejuku didalam liang memeknya.... mulai kendur gerakannya dan akupun lemas.... ssssshhhh.... ooohhh...... kini tanganku meraih buah dadanya yang masih kubiarkan dan tubuhku ambruk diatas tubuhnya.... kaki yufi menjepit pinggulku... lalu kucium dengan mesra crruppp...... nikmat sekali yuf memek kamu..... kataku.. sama...... katanya.

Kucabut kontolku dari liang memeknya yufi dan tubuhku bergeser kesampingnya yang masih posisi tidur... kuraih rokokku dan kunyalakan pluuss..... asap rokok kini mencemari kamarnya yufi.... Sambil cerita kapan pertama kali dia bercinta.. "waktu kuliah dulu.... sama cowoknya... tapi sekarang udah putus... " katanya. Terus kamu nggak nuntut sama dia..kataku.. "nggak lah... capek ngurusinnya..." timpalnya lagi.. yuf kamu cantik deh... kataku.. "Hhhhmmmm gombal... laki-laki kalo udah ada maunya aja..." katanya, bener... mau nggak jadi cewekku... pintaku... "aaahhh kamu khan sudah ada yang punya..." katanya sambil menyandarkan kepala dibahuku dan tangannya mengelus dadaku. Aku serius nich.... "terserah... tergantung nanti lanjutannya..." katanya.. Bau keringat nih yuf.. mandi yukk... pintaku dan kami langsung menuju kekamar mandi yang ada diruangan tersebut. Dikamar mandi aku ciumi dia dan kami saling menggesek-gesek dan menggosok badan. "Kalau kamu mau jadi cewekku kamu pindah saja ditempatku.." bisikku, "nanti orang tua kamu gimana..." bisiknya pula. Memang yufi selama ini belum tahu kalau aku tinggal sendiri ehhh.. bersama amanda.

Selesai mandi kami berpakaian dan merapihkan kembali, kutengok jam tanganku... ternyata sembilan empat lima. Aku pamit pada yufi sambil mencium bibir, pipi dan keningnya... dan kuremas toketnya yang belum dibalut dengan bh. Daaggg.....Dirumah amanda sedang menunggu aku untuk makan malam, kami makan malam dengan cara kami sendiri yaitu makan bersama tanpa busana, jadi setelah makan bisa langsung bercinta. Dengan yufi sudah satu rit, ditambah dengan amanda dua rit jadi tiga rit nih malam... tapi asik.

0 komentar:

Posting Komentar