Diberdayakan oleh Blogger.

stats

Hartati di Peras Bupati Buol

Written By chaello on Selasa, 31 Juli 2012 | 14.46

 


Direktur Utama PT Hardaya Inti Plantation Siti Hartati Murdaya Poo berkukuh tidak menyuap Bupati Buol Amran Batalipu senilai Rp 3 miliar. Pengacara Hartati, Patra M. Zen, menyebutkan kliennya memberi duit Rp 1 miliar karena diperas Amran, bukan terkait penerbitan hak guna usaha perusahaan sawit Hartati.Namun, saat ditanya bukti apa yang bisa menunjukkan Hartati tidak menyuap melainkan diperas, Patra belum mau mengungkapkannya. Ia hanya menjelaskan, seusai proses tangkap tangan KPK terhadap Yani, Hartati langsung melakukan audit keuangan internal. "Ternyata enggak ada uang sebanyak itu (Rp 3 miliar)," ujar dia.Di tempat terpisah pengacara Amran, Amat Entedaim, membantah keterangan kubu Hartati. Menurut dia, justru sejak awal sudah jelas perkara kliennya adalah penyuapan. Sebab, Yani, sebelum tertangkap tangan KPK 26 Juni lalu, dua kali berupaya menemui Amran. "Kan aneh. Masak yang diperas nyari orang yang mau meras? Tudingan itu tak masuk akal," kata dia saat dikonfirmasi.Meski demikian, Amat menilai wajar kubu Hartati melakukan pembelaan diri dengan menyebutkan duit tersebut adalah hasil pemerasan. Yang dia sayangkan adalah tuduhan Amran melakukan perbuatan tersebut tanpa bukti.Hari ini, Hartati kembali diperiksa penyidik dalam kasus suap penerbitan HGU. Ini kedua kalinya Hartati diperiksa sebagai saksi untuk anak buahnya di PT Hardaya, Gondo Sudjono, tersangka pemberi suap. Dia membawa serta bundelan dokumen. "Saya ingin berikan penjelasan sejelas-jelasnya yang kemarin belum cukup," ujar Hartati.
 Sumber : yahoo.com
14.46 | 0 komentar | Read More

Liliyana/Tontowi Menang Lagi

 


Harapan utama Indonesia, pasangan Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad lolos ke babak perempatfinal  ganda campuran cabang bulutangkis Olimpiade London sebagai juara Grup C, Selasa (Rabu WIB).
Pada pertandingan terakhir grup, Tontowi/Liliyana mengalahkan ganda Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rutter Juhl dalam dua game 24-22. 21-16
Game pertama berlangsung ketat dan menegangkan. Kedua pasangan ini saling mengejar hingga kedudukan 19-19. Setelah ini, keadaan semakin menegangkan meski pasangan Indonesia tidak pernah tertinggal.
Pada kedudukan 21-21, beberapa kali pukulan Thomas Laybourn mampu menipu, untungnya bola tersebut melebar. Akhirnya Tontowi/Liliyana menutup game pertama tersebut dengan 24-22 dalam 24 menit.
Game kedua juga berlangsung ketat. Pasangan Denmark lebih dulu unggul 11-8.  Butet/Towi kemudian berbalik unggul 14-12,. Pasangan Denmark ini kemudian melakukan beberpa kesalahan yang membuat pasangan Indonesia unggul 19-13. Akhirnya mereka menang 21-16.
Dengan hasil ini, Towi/Butet lolos ke perempatfinal sebagai juara C dan bertemu dengan peringkat dua Grup A, Michael Fuchs/Birgit Michels dari Jerman. Mereka terhindar dari pertemuan dengan unggulan pertama Olimpiade, pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China.
Sumber : kompas.com

14.28 | 0 komentar | Read More

Indonesia Kembali Rebut Medali



Indonesia berhasil menambah perolehan medali di ajang Olimpiade London 2012. Cabang angkat besi kembali menjadi penyumbang medali bagi kontingen Merah Putih, kali ini melalui lifter putra Triyatno.
Medali perak berhasil direbut oleh Triyatno setelah ia berjuang keras dalam perlombaan di kelas 69 kilogram putra yang berlangsung di arena Excel London, Rabu (1/8/2012).  Triyatno mampu menduduki peringkat kedua dalam klasemen akhir setelah membukukan total angkatan seberat 333 kilogram.
Medali emas di kelas 69 kg putra diraih oleh lifter China Lin Qingfeng yang membukukan total angkatan 344 kg. Sementara medali perunggu direbut lifter Romania Martin Razvan Constantin dengan angkatan seberat 332 kg.
Lifter Indonesia lainnya yang juga berlaga di kelas ini, Deni, belum mampu unjuk gigi.  Peraih perak SEA Games 2011 ini hanya menempati peringkat 12 dengan total angkatan seberat 311 kg.  Deni mengangkat beban 140 kg pada angkatan snatch dan 171 kg pada saat clean and jerk.
Dengan tambahan satu medali perak ini, Indonesia dipastikan akan memperbaiki posisinya dalam peringkat perolehan medali.
Sumber : kompas.com
14.17 | 0 komentar | Read More

Cewek Desa

Written By chaello on Minggu, 29 Juli 2012 | 19.22

 


Namaku Doni (bukan asli). Aku tinggal di kota K. Kisah ini terjadi kira-kira tiga tahun lalu. Waktu itu aku masih numpang di rumah famili saya, yang letaknya di sebuah desa di pinggiran kota yang jauhnya kira-kira 20 km dari kota K.

Waktu itu kira-kira jam 8 malam. Waktu itu salah satu famili Doni yang bernama Tia (samaran) ngajak Doni untuk pergi ke rumah temennya, yang bernama Lulu (samaran juga). Doni udah kenal ama Lulu dan emang kami sudah temenan sejak Doni numpang tinggal di situ. Tia waktu itu masih kelas 2 SMP, begitu juga dengan Lulu, jadi masih amat muda.

Doni ngebonceng Tia naik sepeda motor ke rumah Lulu malam itu, nggak pake helm maklum di desa 'n jaraknya nggak terlalu jauh juga sebetulnya. Waktu nyampe di rumah Lulu, ternyata dia lagi nonton TV sendirian di rumah, rumahnya lagi sepi, entah pada ke mana semua keluarganya.

Lulu tuh wajahnya cukup lumayan, rada pendek, mungkin cuman 155 cm tingginya, 'n rada gemuk. Tapi kalo diliat bodinya sih seksi sekali. Pantatnya begitu menantang 'n payudaranya begitu besar... nggak tau ukuran berapa. Dia girang banget kami datengin. Trus kami bertiga ngobrol di depan teras rumah Lulu sampai malam, kira-kira jam 11 malam gitu. Doni bisa tau jamnya soalnya jam di dalam rumah bisa dilihat dengan cukup jelas dari teras.

Waktu itu posisi Doni sedang jongkok di atas tanah, sedangkan Lulu persis di depan Doni, duduk di lantai teras, sedangkan Tia persis di sampingnya. Udah malam, di situ udah nggak ada lagi orang yang lewat di depan rumah si Lulu. Lampu terasnya juga nggak terang, bahkan ngeliat wajah Lulu ama Tia aja nggak jelas, cuman hitam doang. Entar kena setan apa, tau-tau tangan kanan Doni dah mulai memegang tangan kiri Lulu yang dibuat dia untuk nahan berat tubuhnya di samping pinggangnya. Ternyata si Lulu nggak ngerespon apa-apa. Trus Doni mulai bergeser dan ngeraba pinggangnya. Dia bilang, "Eh... jangan nakal, Don..." tapi dengan nada yang bener-bener nggak seperti orang sebel. Tapi Doni nggak ambil peduli 'n terus nyelipin tangan Doni ke balik bajunya.

"Eh... Don, jangan...," dia rada berbisik. Tapi entah kenapa, Doni terus saja merambat pelan-pelan, dan nggak mempedulikan Tia. Doni nggak Tau gimana wajah Tia saat itu 'n gimana tindakan dia, soalnya Doni menatap tajam mata Lulu, tapi yang jelas Doni nggak denger Tia ngomong apa-apa... mungkin dia cuman terbelalak 'n diam tanpa bisa berkata-kata.

"Don, jangan gitu..." dia berbisik pelan, tapi nggak ada reaksi apa-apa dari tangannya. Tapi tanganku masih terus bergerak, menelusup di balik kaos dalam yang dia kenakan. Lalu sampailah tangan Doni di BH kirinya, lalu Doni remas-remas lembut sebentar dari luar BHnya, trus Doni selipkan tangan Doni ke dalam BHnya, ... hmmm nikmat sekali. Payudaranya emang besar seperti yang Doni kira 'n putingnya juga tebal. Baru pertama kali ini kayanya Doni bisa ngerasain enaknya ngeremas payudara cewek.

Lulu tetap berbisik, "Don... Don... Jangan." Kali ini tangan kanan dia beraksi 'n perlahan-lahan ngeluarin tanganku dari dalam bajunya. Doni nurut aja, ... Tapi setelah udah keluar, eh ternyata dianya diem aja... Trus Doni mulai beraniin masukin tangan kiri Doni ke balik bajunya, tapi kali ini nggak terlalu lambat seperti tadi, agak cepat... Lulu berbisik lagi, "Jangan, Don... Jangan" tapi dia nggak ngelakuin apa-apa. 'n beberapa detik kemudian tangan kiri Doni dah ngeremas-remas payudara kanannya, trus tangan kanan Doni ikutan Doni masukin 'n kedua tangan Doni sama-sama ngeremas payudaranya.

Cuman sekitar satu menit Doni ngeremas payudara Lulu, dia cuman kadang-kadang mendesah, "Don... Don... Don..." gitu 'n trus mungkin karena sadar 'n malu ama Tia dia trus pelan-pelan ngeluarin kedua tangan Doni dari bajunya trus dia bilang, "Udah, Don... udah... udah... udah..." sambil menarik dan menghembuskan napas panjang. Doni ngerti 'n cuman diem aja. Uh sial bener, umpama Tia nggak di situ, pasti tuh cewek dah Doni kerjain...

Mungkin beberapa menit kita cuman diem-dieman aja, kacau kali pikiran mikirin yang barusan terjadi, Doni sendiri nggak percaya kalo Lulu ternyata lunak banget, 'n Tia juga nggak berkata apa-apa buat ngecegah Doni ngelakuin itu padahal dia tahu persis apa yang Doni lakukan.
Trus akhirnya kita bisa ngobrol walau awalnya kacau, trus akhirnya Doni ama Tia pamitan pulang 'n sampe rumah sekitar jam 12 malam. Di rumah, Tia cuman komentar, "Don... kamu nekat banget..." Doni cuman tersenyum sinis aja, trus dia tidur. Doni senyam-senyum sendiri mikirin kejadian tadi yang Doni nggak percaya, trus sambil TV masih nyala akhirnya Doni ketiduran.

Hari-hari berikutnya kalo ketemu ama Lulu, dia nggak ada perubahan. Dia sering mampir ke rumah tempat Doni numpang tinggal, 'n suka main brik-brikan (chatting lewat radio) di kamar salah satu famili Doni, kebetulan dianya udah kerja di kota jadi jarang banget pulang ke desa. Kalo pas dia lagi brik-brikan 'n sendirian di situ, Doni sering berbaring di dekatnya (dia brik-brikan sambil berbaring soalnya ada tempat tidur di situ) trus mulai ngegodain 'n nyolek-nyolek dia, tapi dianya selalu, "Don, jangan nakal, lho... Awas lho entar Lulu bilangin ke Mbak Tia...!" Kayanya dia rada keki (tapi suka?) tapi Doni nggak pernah berhasil...

Kira-kira sebulan setelah kejadian di malam hari tadi, Doni pas mampir ke rumah dia sore-sore (sekitar jam 5) ngedapatin rumahnya lagi sepi. Terus Doni langsung aja nyelonong ke belakang (udah biasa karena kami dah akrab banget) eh ternyata dianya lagi mandi. Hmm... berhubung pintu kamar mandinya cuman kain doang, Doni jadi iseng ngintip dia. Hmm Doni cuman bisa ngeliat bagian tubuhnya yang belakang, coklat mulus dengan pantat yang seksi banget, ... tentu saja bikin aku jadi terangsang. Puas ngeliatinnya, waktu dia mo udahan Doni pelan-pelan ke depan lagi trus duduk di ruang tamu, yang letaknya bersebelahan dengan kamarnya.

Setelah itu dia muncul dari belakang hanya dengan memakai handuk yang menutup dadanya sampai setengah pahanya dan agak terkejut melihatku trus bilang, "Eh kamu Don, aku tak ganti baju dulu..." Lalu dia buru-buru masuk kamarnya, mungkin karena malu cuman make handuk doang. Beberapa saat dia dalam kamar, Doni jadi iseng 'n tau-tau Doni udah bangkit menuju kamarnya. Kebetulan kamarnya nggak dikunci soalnya emang pintunya cuman terbuat dari kain, heheh...

Doni dag-dig-dug banget, begitu masuk dia langsung kaget, "Don! Ih... nakal kamu, keluar dulu ih..." Waktu itu dia udah make CD, BH, dan baju atasan, tinggal roknya yang belum sempat dipake langsung dia tutupkan di bagian bawahnya begitu tahu Doni masuk. Doni bukannya malah keluar, eh Doni malah bilang, "Lulu, aku suka kamu..." sambil menatap matanya dalam-dalam. Anehnya, setelah itu si Lulu jadi terdiam, sepertinya tercengang, gitu... Doni mulai maju pelan-pelan, dia tetap terdiam dan matanya masih memandang Doni. Doni menggenggam roknya yang masih dia pegang, trus Doni mengambilnya dan menaruhnya di ranjang. Si Lulu malah memejamkan matanya... wah ternyata emang dia bener-bener mendam perasaan ama Doni.

Trus Doni kecup hidungnya, trus Doni mainin lidah Doni di sekitar hidungnya, trus pelan-pelan bergeser ke atas bibirnya trus Doni gerakkan lincah berputar di sekitar bibirnya yang tebal... Setelah itu baru Doni lumat bibir atasnya beberapa kali, trus bibir bawahnya, setelah itu Doni kecup dua-duanya... Hmm... nikmat sekali rasanya, apalagi dia barusan mandi, begitu harum baunya... Sedangkan dia cuman berdiri kaku aja dan tidak merespon apa-apa, tangannya, bibirnya, tidak bergerak sama sekali... Mungkin dia kaget kali ya... hehe... Tapi asli deh aku heran banget nich cewek ternyata easy banget... akh...

Kali ini batangku dah jadi tegang banget cuman nyiumin dia... trus pelan-pelan Doni rebahin dia di tempat tidur... Dia nurut, tapi masih sambil merem, dan masih nggak bergerak sedikit pun... kayanya pasrah banget gitu... Cuman kadang-kadang dari mulutnya keluar, "Enngghhh... Emmhh..." Doni jilatin dagunya, trus ke lehernya, trus kulepas T-shirt yang dia kenakan, lalu kaos dalamnya, wah pemandangan indah bener-bener ada di depan Doni, payudaranya yang seksi bener-bener bikin batang Doni tegang nggak karuan... trus Doni mulai lagi ngejilatin dadanya sambil tangan Doni ngeremas-remas payudaranya. Doni mo ngelepas kacing BHnya tapi mo ngangkat dia nggak kuat abis dia nggak mo ngangkat badannya sih, sialan, jadi terpaksa Doni singkapin BHnya ke atas... agak susah juga sih abis payudaranya gede banget, tapi akhirnya bisa juga dan akhirnya setelah Doni puas terkagum-kagum atas keindahan payudaranya yang coklat dengan putingnya yang coklat tua, bener-bener besar 'n seksi banget... baru Doni enyot-enyot tuh payudara, tangan kiri meremas payudara kanannya, mulut ngerjain payudara kirinya, dan gantian... Tubuh dia mulai bereaksi 'n bergerak terutama pada saat kuhisap keras-keras, 'n "enggghhhh.... enggghhhh..." dia cuman bilang gitu... Doni pikir, agak susah juga yang bikin ini cewek ngikutin permainan Doni, tapi toh Doni sendiri juga baru pertama kali ngalamin, tapi karena udah pernah lihat BF jadi paling nggak tau cara-caranya...

Dia akhirnya mulai ngomong... "Don... hhhhh.... mmmhhh... ya Don...." trus tangannya mulai bergerak mo ngelepas bajuku, agak terpatah-patah... tapi sayangnya nggak berhasil soalnya aku pake kemeja, so terpaksa aku harus bangkit sebentar buat ngelepasin kancing-kancing bajuku trus baru ngelanjutin lagi ngejilatin susunya... Aku kebetulan nggak pakai kaos dalam jadi sekali buka langsung aku nempel ke bawah lagi, mulut nempel ke susunya, 'n dadaku yang polos nempel ke celana dalam dia... Aku lama banget ngenyotin susunya, mungkin karena baru pertama kali, lama banget sampai kurasa susunya jadi agak keras... Sekali-kali aku gigit saking gemesnya tapi dia langsung teriak "Au! Aduduh... duduhuh... sakit Don..." mungkin gigitanku terlalu kali ya... jadinya takut gigit lagi...

"Ahhhh...engghhh...Don...Lulu ingin....engghh..." Dia nggak nerusin, tapi kayanya dia kepingin Doni segera masukin batang Doni, ahhh... tangannya mulai ngelepasin celana panjang Doni, dia buka risletingnya trus diturunin pelan-pelan, sayangnya tangannya kurang panjang jadinya Doni harus berhenti dulu, nurunin celana panjang ama CD, tapi cuman nyampe lutut doang... Batangku nyembul dengan tegangnya, sedangkan Lulu malah mendesah-desah sendiri dah mengutak-utik kemaluannya sendiri sambil merem terus, nggak tahan kali, wah...

Ya udah trus Doni langsung buka aja CD-nya hanya sampai sebatas setengah paha aja abis dia ngangkang banget, terus Doni berputar balik jadinya memeknya ada di depan Doni sedangkan batangku ada di atas wajahnya. Doni mulai menjilati memeknya 'n dia jadi mulai liar gerakannya karena keenakan kali... dan desahannya juga mulai nggak teratur 'n tambah keras aja... Tapi anehnya koq batangku dibiarin ketiup angin sich?!? Ternyata nggak diapa-apain ama dia, trus Doni bilang, "Lulu... emut dong... emut dong..." Dia melek bentar 'n tampaknya kebingungan, "Ah? Enggh... enghh... Ih nggak engghh... ah... enghhh... nggak..." "Lhoh... koq nggak mo sich... kan Doni jilatin punya Lulu nich...?" "Ah hhh.... nggak... emmmhhh... Lulu nggak mau... engghh... " Ya udah akhirnya "Lulu, ya udah... pegangin aja yach, gerak-gerakin aja gitu..." Trus akhirnya Doni ngejilatin vaginanya 'n si Lulu ngocok-ngocok batang Doni... ah lucu juga nich ngocoknya bener-bener nggak profesional... Emang pasti si Lulu nich belum pernah ginian, apalagi masih SMP, hehehe...

Akhirnya beberapa saat kemudian jadi bosen juga gitu terus... Terus akhirnya Doni berbalik arah, trus sambil nyiumin mulut 'n wajahnya, dan tangan Doni ngeremas-remas susunya, Doni nyoba masukin batang Doni ke vaginanya... ah... meleset terus... nggak pernah sich, heheh... akhirnya Doni bantuin tangan, Doni masukin, ichhh... susah banget dech asli... Pikir Doni, "Nggak salah nich masa lobangnya kecilnya segini? Sampe kiamat pun nggak bakalan masuk!!!!" soalnya kalo di film BF koq kelihatannya mudah banget sih masukinnya... Abis gitu si Lulu kadang-kadang, "Ai! Aduduh... duduh... Au!" ciuman gue jadi terhenyak abisnya dia teriak-teriak gitu,... Tapi udah telanjur enak sih jadi Doni cobain terus... Setelah beberapa kali trial and error akhirnya agak bisa bless... "Aaaaaaaahhhh enak bangetttttt...." desahku, "Aaaachhh..." Lulu mengerang, hmm... pikir Doni mungkin selaput daranya pecah kali ya...? "Ugghh... hmmm enak banget Lulu...."

Setelah itu mulai Doni coba masukin lagi dan akhirnya mulai bisa, ehmmmm enakkkk banget rasanya trus baru Doni gerak-gerakin naik turun, naik turun... "Emmhhh... ahhh.... Emmhhhh.... hhhh...." desah Lulu rada-rada tertahan dikit... Trus tak lama kemudian dia bilang... "Aduhhh.... Don.... au... ahhh... a.... aaaaaa...hhhhh...." kurasakan dinding-dinding liangnya serasa mengejang banget... Doni hentikan sesaat... uh pasti dia udah orgasme nich padahal aku koq belum... trus setelah dia agak tenang dikit baru Doni terusin soalnya tanggung nich... beberapa detik kemudian akhirnya, uhhh... tapi Doni jadi teringat trus langsung Doni cabut trus Doni tumpahin sperma Doni di perutnya, ahhh....

Doni akhirnya mendekapnya, sambil nanya, "Lulu... gimana...?" Dia nggak menjawab, cuman mendesah, "Uh... hmmm... hmmm..." sambil tersenyum tapi merem. Wah, lucu juga nich... koq nggak seperti yang di film BF sich...? Lebih lucu lagi, dia terbaring sekarang nggak merem seperti tadi, tapi malah terbuka terus... dan matanya berkaca-kaca seperti nangis. Beberapa menit kemudian, dia bersihin sperma Doni pake roknya, soalnya nggak ada tissue, trus baru kita sama-sama pakai pakaian... Trus dia ke belakang, Doni juga. Tapi Doni lihat di sekitar ranjang ternyata nggak ada darah sama sekali, jadi penasaran juga apa si Lulu ini udah nggak perawan? Tapi EGP abis udah banyak liat di majalah katanya nggak berdarah itu nggak berarti kalo nggak perawan. "Sialan kamu Don, Lulu baru mandi, jadi mandi lagi..." "Yey, nggak papa dong, Doni kan juga tadi udah mandi di rumah, ... sekarang kita bisa mandi bersama..." Jadinya kita mandi bersama sambil saling colek-colekan, dia juga nyuci roknya yang dipakenya buat ngebersihin sperma. Beberapa saat kemudian kami udah asyik bercanda di rumahnya sambil ngobrol 'n baru malamnya sekitar jam 8 malam Doni pulang...

Hari-hari berikutnya, hubungan Doni dengan dia masih tetep biasa-biasa aja kalo ada orang lain, mungkin dia ingin orang lain tetep nganggap kami ini cuman temenan aja... Sesudah itu Doni dah nggak pernah lagi make love ama dia. Tapi sayangnya seminggu kemudian Doni harus pindah karena udah sewa kos di kota K, trus pindah ke rumah kontrakan di kota ini sampe sekarang, dan hanya ketemu Lulu paling beberapa bulan sekali, itu pun kami juga nggak pernah nyinggung masalah itu... 'N dianya sekarang dah punya pacar... tapi yang pasti Doni yang nyobain dia pertama kali, kayanya, heheh....
19.22 | 0 komentar | Read More

Teller



Dilantai dasar ditempatku bekerja terdapat sebuah Bank , aku menabungkan sebagian penghasilanku kebank tersebut. Bank yang termasuk salah satu bank swasta terbesar di indonesia dan mempunyai karyawati yang cantik-cantik, seksi dan muda belia. Salah satu teller bank itu kenal baik dengan aku karena setiap penyetoran dan pengambilan uang dalam tabunganku melalui dia, yang bernama Yufi.

Yufi orang pribumi, sekal dan kalau boleh dibilang susunya melebihi ukuran normal, rambutnya hampir sepinggang, kulitnya putih, hidungnya mancung dan wajahnya bebas jerawat. Sering aku melontarkan canda yang dibalas canda pula oleh yufi. Muncul dalam benak pikiranku untuk menggaet teler tersebut, karena pengalamanku menggaet wanita cukup lumayan. Suatu hari kuajak yufi untuk makan siang bareng tepat pada waktu istirahat kantorku, tapi ditolaknya karena jam istirahatnya setengah jam lebih lambat dariku dikarenakan dikantornya bergantian.
Aku terpaksa mengikuti istirahat jam kantornya dia, dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan bila ahung atau nirmala mengajak makan siang.

Dua hari kemudian yufi kuhubungi untuk mengajak makan siang bersama dan ternyata disetujui olehnya. Gotcha .... gumamku. Aku makan siang bersama yufi dibilangan harmoni, happy day... aku yang traktir yuf... kataku.Benar nich.... ya benar.... kataku. Sambil makan siang kami cerita pengalaman kami masing-masing. Setelah makan siang kami menuju kantor kami masing-masing. Sorenya aku merayu lagi untuk mengantar pulang, soalnya pengin tahu tempat kosnya dia yang katanya dibilangan tomang mandala dan dia menyetujui ajakanku tersebut.

Jam lima sore kami berangkat dari kantor untuk menuju kerumah kos, tapi aku mengajaknya jalan-jalan kesogo dulu dan sekalian makan malam. Setuju lagi kata yang keluar dari mulutnya yang mungil. Di Sogo, dia menuju counter pakaian dalam wanita. Karena tidak enak, aku hanya melihatnya dari jauh. Kelihatannya dia membeli beberapa set pakaian dalam yaitu celana dalam dan bra. Yufi membeli pakaian dalam yang sangat seksi dan berenda-renda. Jam enam lima belas perutku mulai tidak bisa diajak kompromi karena sudah saatnya diisi dan kuputuskan untuk makan malam bersama yufi lagi.

Setelah makan malam aku langsung mengantarkan yufi ketempat kosnya yang ramai dengan penghuninya yang ternyata wanita semua dan kamar tersebut terpisah dari rumah induknya, jadi agak longgar sedikit jika menerima tamu karena umumnya semua sudah bekerja. Kamarnya berukuran kira-kira 4 x 4 m tersebut ditata rapi oleh penghuninya dan didepannya terdapat kursi tamu. Kuarahkan pantatku dikursi tamu dan kuambil rokok dari saku,kunyalakan... ssshh.... hhhuuuuu.... asap keluar dari mulutku. "Mau minum apa gung...." sapa yufi, apa saja deh.... kataku air putih juga boleh.... segelas air putih keluar bersamaan keluarnya yufi yang sudah berganti pakaian daster tipis, tapi yufi masih mengenakan pakaian dalam meski tubuhnya terlihat secara samar. Selama dua jam aku duduk diruang tamu untuk ngobrol dengan yufi, kadang-kadang aku goda dia. "Yuf, udah dipake blom pakaian dalam yang kamu beli tadi?" godaku. Yufi tersipu-sipu. "Belum", jawabnya. "Emang mau dipake dimana sih", godaku lagi. "Nggak tau ah", jawab Yufi. "Pokoknya aku pengen liat kamu make, abis itu baru aku polosin", candaku. "Iiiiihh....malu ah gung" jawab yufi, wajahnya memerah.

Sering-sering mampir sini ya gung.... kaatanya memberi tanda lampu hijau buat aku, hhhmmm... hhhmmm... kataku. Tiga hari berturut-turut aku mengantar yufi pulang.

Hari keempat jam tujuh malam kami sudah sampai ditempat kos yufi, seperti biasanya dia masuk dan menyuguhkan minuman buat aku, demikian juga aku seperti biasanya duduk menunggu. Tapi kali ini lain aku menunggu yufi didepan pintu, tepat dia keluar dari kamar dan membawa minum aku tubruk dia dan air dalam gelas tumpah kena baju aku dan baju dasternya dia. OOhhh... sory kataku.. dia bilang.. wah maaf, 'nggak sengaja sambil membersihkan bajuku dari air. Kupegang tangannya yang lembut lalu kucium dia pada saat dia heran tanggannya dipergang dan cruup.... merah padam mukanya.... tapi aku memegang bahunya dan kuteruskan mencium bibirnya yang masih terkatup. Kudorong masuk kamar dan kududukan dibibir tempat tidur sambil bibirnya masih kurapatkan dengan diriku, tangannya mulai merayap ketanganku yang penuh dengan bulu, bibirnya mulai dibuka secara perlahan sambil menutup matanya secara perlahan pula. OOOgghhhh....... ooohh....... kumainkan lidahku didalam langit-langit mulutnya dan.... geli... katanya..... kini tangankupun mulai beraksi yang kiri memegang leher dan kanan meraba buah dadanya yang masih terbungkus daster dan bh. oooohhh...... mulai kubuka kancing bhnya yang berwarna pink lalu kuraih lagi dan kuraba lagi buah dadanya sambil bibirku terus melumat bibirnya oooohhhh..... gung......tanganku memainkan putingnya bagai mencari chanel radio dan yufi bergelinjang... aaauuuww..... sakit... katanya, rupanya aku terlalu keras memainkan putingnya.. akhirnya dengan perlahan kupermainkan putingnya yang ternyata berwarna agak kemerahan dan mulai menegang.

Kuturunkan resleting dasternya agar lebih mudah menurunkan dasternya...dia melepaskan ciumanku dan "tutup dulu pintunya... nanti kalau ada orang kan malu...." katanya. Kuraih daun pintu dan kututup rapat lalu kuteruskan untuk membuka dasternya. Kulepas juga bh pinknya yang masih nyangkut dipundaknya dan ternyata teteknya besoar banget... kuserobot langsung keputingnya karena teteknya besar sekali... aaaahhhhh.....sambil tangannya menjambak rambutku... Dari puting yang kiri pindah keputing yang kanan, kuperhatikan putingnya sudah tegang... barulah tanganku meraba cdnya yang warnanya sama agak basah jika tanganku menyentuh pas memeknya... cepat-cepat kuturunkan kebawah dan hhhuuuiiiiihhhhh..... jembutnya juga banyak.... lebaaatttt...... kurabadan kugesek-gesek itilnya.... memeknya mulai banjir.... dia mulai membuka pakaianku... Mulutku tetap pada teteknya sambil nyupang diteteknya dari yang kiri pindah ke kanan terus sambil itilnya kugesek terus.

Agak terkejut juga dia melihat kontolku sudah mengacung keatas... dibelainya mulai dari kepada sampai kebiji pelerku.... ooohhhh..... ssshhhh...... hanya itu yang terdengar dari mulut kami berdua.Kusodorkan kontolku ke yufi, kepalanya mulai bergerak menuju arah kontolku dan sllleppp..... kontolku dilumat mulai dari kepala sampai keujung batang eeggghhhhh....... uuueeeghh... aduh... mentok nich... terus dia mulai melumat, menjilat dan menciumi kontolku dengan penuh nafsu dan lembut... uuuuhhhhh..... aku juga nggak tinggal diam jariku langsung masuk ke lobang memeknya yang sudah banjir... aaaahhhhh.... ssssshhhh.... itilnya kupermainkan pakai jempolku ssshh.... aku angkat kepalanya dan kurebahkan badannya serta kuangkat kedua pahanya agar lebih jelas terlihat memeknya yang tembam itu... lidahku mulai menjalari dari itilnya hingga lobang memeknya sssshhh.... hhhhmmmmm.... gung..... sekarang yuuuukkk..... ssshhh.... kuhisap itilnya yang sudah membesar ssshhhh.... aahhhh.... gung.... ayo dong...... rengeknya lagi.... tapi aku tidak menghiraukan rengekan tersebut dan terus asik memainkan itilnya dengan lidahku... ssshhhh... ooohh..... gung....... nggak kuat nich...... ssshhhh..... hhhmmmm.... aaaaacccchhhhhhhhh......... terdengan rintihan kecil yang agak panjang... tangannya menjenggut rambutku.... ssshhhhh..... rupanya yufi sudah mencapai orgasme.... sedang aku masih asik dengan lidahku didalam lubang memeknya yang menegang saat dia mencapai orgasme... gung..... ngilu nich...... katanya.. soalnya itilnya terus aku jilati...

Aku angkat kedua kakinya melebar dan kutekan pahanya dengan kedua tanganku terlihat memeknya merekah dan bulu jembutnya tumbuh bagai semak belukar yang lebat... kuarahkan kontolku kememeknya dan ssshhhh...ooohhhh..... aaahhhh.... enak gung..... mulai menerobos liang memeknya sshhh... hhhhmmmm.... ooouuuuhhhh.... mulai aku gerakan maju mundur ssssshhhhh..... agak perlahan pertamanya lalu kupercepat dan kupercepat ssshhhh.... ssshhhhh...... bibir atasnya menggigit bibir bawahnya tangannya meraih tanganku.... gung..... ooohhhh.... jariku mulai menyentuh memeknya.... sssshhhh.... ooohhhmmm..... terus.... terus....... lebih cepat lagi....... sambil kepalanya bergerak kekiri dan kekanan rambutnya sudah tidak karuan..... ssshhh.... lima belas menit lebih aku mengocok memeknya yufi dengan kontolku teruss...... aaaahhhh.... yuff........ crrraatttt.... crraatttt..... crrraatttt...... kutekan pantatku dan tumpahlah pejuku didalam liang memeknya.... mulai kendur gerakannya dan akupun lemas.... ssssshhhh.... ooohhh...... kini tanganku meraih buah dadanya yang masih kubiarkan dan tubuhku ambruk diatas tubuhnya.... kaki yufi menjepit pinggulku... lalu kucium dengan mesra crruppp...... nikmat sekali yuf memek kamu..... kataku.. sama...... katanya.

Kucabut kontolku dari liang memeknya yufi dan tubuhku bergeser kesampingnya yang masih posisi tidur... kuraih rokokku dan kunyalakan pluuss..... asap rokok kini mencemari kamarnya yufi.... Sambil cerita kapan pertama kali dia bercinta.. "waktu kuliah dulu.... sama cowoknya... tapi sekarang udah putus... " katanya. Terus kamu nggak nuntut sama dia..kataku.. "nggak lah... capek ngurusinnya..." timpalnya lagi.. yuf kamu cantik deh... kataku.. "Hhhhmmmm gombal... laki-laki kalo udah ada maunya aja..." katanya, bener... mau nggak jadi cewekku... pintaku... "aaahhh kamu khan sudah ada yang punya..." katanya sambil menyandarkan kepala dibahuku dan tangannya mengelus dadaku. Aku serius nich.... "terserah... tergantung nanti lanjutannya..." katanya.. Bau keringat nih yuf.. mandi yukk... pintaku dan kami langsung menuju kekamar mandi yang ada diruangan tersebut. Dikamar mandi aku ciumi dia dan kami saling menggesek-gesek dan menggosok badan. "Kalau kamu mau jadi cewekku kamu pindah saja ditempatku.." bisikku, "nanti orang tua kamu gimana..." bisiknya pula. Memang yufi selama ini belum tahu kalau aku tinggal sendiri ehhh.. bersama amanda.

Selesai mandi kami berpakaian dan merapihkan kembali, kutengok jam tanganku... ternyata sembilan empat lima. Aku pamit pada yufi sambil mencium bibir, pipi dan keningnya... dan kuremas toketnya yang belum dibalut dengan bh. Daaggg.....Dirumah amanda sedang menunggu aku untuk makan malam, kami makan malam dengan cara kami sendiri yaitu makan bersama tanpa busana, jadi setelah makan bisa langsung bercinta. Dengan yufi sudah satu rit, ditambah dengan amanda dua rit jadi tiga rit nih malam... tapi asik.
19.16 | 0 komentar | Read More